Picture
Caption: Welcome To Bima Road To Festival Uma Lengge 2016
Picture
Caption: Uma : Rumah
Lengge : Kerucut
Uma Lengge berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi warga daerah Wawo Maria.
Bima - Nusa Tenggara Barat
Picture
Caption: Uma Lengge Secara umum struktur uma lengge berbentuk kerucut setinggi 5-7M, bertiang 4 dari bahan kayu, beratap alang-alang yang sekaligus menutupi tiga per empat bagian rumah sebagai dinding dan memiliki pintu masuk dibagian bawah atap, terdiri atas atap rumah atau butu uma yang terbuat dari alang-alang, langit-langit atau taja uma yang terbuat dari kayu lontar, serta lantai tempat tinggal terbuat dari kayu pohon pinang atau pohon kelapa.
Picture
Caption: Uma Lengge terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama utk menerima tamu dan kegiatan upacara adat. lantai kedua berfungsi sebagai tempat tidur sekaligus dapur, dan lantai ketiga digunakan untuk menyimpan bahan makanan.
Picture
Picture
Caption: "CAU MUNA" ‘Cau’ yang berarti sisir dimana semua benang yang telah di Lara dan Luru (benang di bentangkan bisa sepanjang kurang lebih 15 meter panjangnya) di masukkan satu persatu kedalam sisir.
Sedangkan 'Muna' adalah Menenun.
Cau Muna bisa diartikan juga sebagai Sisir Tenun.
Picture
Caption: Proses pemisahan kulit bambu bilok atau manini sebagai bahan untuk pembuatan 'Cau Muna'
Picture
Picture
Picture
Picture
Picture
Caption: Opening Ceremony Festival Uma Lengge 2016
Picture
Caption: Seni Musik Bima
Picture
Caption: Tari Ka Sabua Mafaka
Picture
Caption: Tari Sampela Lempo Festival Uma Lengge
Picture
Caption: Day 2 Festival Uma Lengge
Picture
Caption: Ampa Fare Festival Uma Lengge
Picture
Caption: Festival Uma Lengge 2016 TRADISI AMPA FARE, SEBUAH RITUAL MENYIMPAN PADI DI UMA (RUMAH) LENGGE (KERUCUT) YANG DILAKUKAN WARGA DESA MARIA, KECAMATAN WAWO, KABUPATEN BIMA, PULAU SUMBAWA, NUSA TENGGARA BARAT. SEBUAH LEGENDA FARE MA LINGI ATAU ”PADI MENANGIS’ MENUNJUKKAN TINGGINYA PENGHORMATAN AKAN PADI. UPACARA ADAT “AMPA FARE” ADALAH UPACARA PENYIMPANAN HASIL PANEN DI “JOMPA” (LUMBUNG TRADISONAL BIMA-TEMPAT MENYIMPAN BAHAN MAKANAN) DAN “UMA LENGGE” (RUMAH TRADISIONAL BIMA). AMPA FARE DIAMBIL DARI DUA KATA YAITU AMPA YANG BERARTI MENGANGKAT, MENGANGKUT ATAU MENAIKKAN SESUATU KE ATAS, DAN FARE BERARTI PADI ATAU HASIL BUMI.
Picture
Picture
Caption: Prosesi Menaikan Hasil Panen ke Uma Lengge
Picture
Caption: Prosesi upacara menaikan hasil panen ke Uma Lengge pun ada tata caranya. Seperti menaikan padi pertama yang diperlakukan seperti menggendong bayi. Lalu disusul oleh padi berikutnya yang sudah diikat dengan cara dilemparkan dari bawah.
Picture
Picture
Picture
Picture
Caption: Nasi ladang Hasil panen yang dimasak dan dibagikan ke warga untuk dimakan bersama-sama sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan rahmat yang Allah berikan kepada hambanya.
Picture
Caption: Rimpu
Picture
Caption: Rimpu Mpida Tembe (sarung) yang digunakan sehari2 untuk keluar rumah oleh perempuan Bima yang masih gadis untuk menyembunyikan wajah mereka. Ciri khas dari rimpu Mpida ini adalah tembe yang dibentuk sebagai cadar.
Selain rimpu mpida, ada juga rimpu colo yg digunakan oleh ibu2.
Picture
Caption: Makanan Tradisional Festival Uma Lengge 2016
Picture
Caption: Palumara Londe
(Aseman Bandeng)
Picture
Caption: Uta Mbeca Saronco
(Sayur Asam)
Picture
Caption: Sambal Tota Fo'o
Picture
Caption: Doco Kadui
Picture
Caption: Last But Not Least
Picture
Caption: Thanks To All Panitia
Picture
Picture
Picture
Caption: See You on Festival Uma Lengge 2017 Mboto Pahuna di Mbali kai Ara Dana Mbojo