Picture
Caption: Surat Dari Praha Movie review
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Nama Angga Dwimas Sasongko semakin akrab terdengar setelah filmnya, Cahaya Dari Timur : Beta Maluku sukses meraih piala citra sebagai Film Terbaik. Dan tentu masih tergambar jelas di memori, bagaimana gaung Filosofi Kopi begitu berdampak manis tahun lalu.
Surat Dari Praha sebagai karya terkininya tentu sedikit banyak harus memikul beban berat atas dua prestasi pendahulunya tersebut. Mampukah?
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Surat dari Praha dibuka dengan adegan Sulastri (Widyawati) yang terbaring di ranjang Rumah Sakit, disampingnya berdiri putri tunggalnya, Laras (Julie Estelle), yang dengan angkuhnya ingin meminjam sertifikat tanah untuk melunasi kebutuhan perceraian dengan suaminya.
Untung tak dapat diraih, sang ibu malah meninggal dunia tanpa memberikan apapun untuk Laras selain wasiat untuk memberikan sebuah kotak tua kepada seorang pria di kota Praha, sebagai syarat agar Laras bisa mendapatkan sertifikat rumah.
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Wasiat sang ibu ternyata tidak semudah yang dibayangkan Laras. Setelah sampai Praha dan bertemu dengan Jaya (Tio Pakusadewo) -pria yang dimaksud dalam wasiat-, ternyata Jaya malah menolak kotak tersebut dan meminta Laras untuk pulang ke Indonesia.
Perselisihan antara Laras yang sedang sangat membutuhkan uang, dan Jaya seorang mantan eksil politik yang terdampar di Praha akibat menolak rezim orde baru, membuat film ini menarik meskipun hanya dengan premis sesederhana itu.
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Berangkat dari premis sederhana tidak membuat Surat Dari Praha tampil datar. Ia begitu kaya akan kompleksitas, emosi, keindahan, dan cita rasa.
Dari segi cast Angga Sasongko tahu betul bagaimana mengarahkan dynamic duo Jules dan Tio Pakusadewo, menjadi nyawa film ini.
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Tio Pakusadewo yang tidak perlu lagi diragukan kapasitasnya, menunjukkan performa yang menurut saya superb. Tampil begitu meyakinkan sebagai eksil politik yang rapuh serta begitu merindukan tanah air dan cinta sejatinya. Ada beberapa scene dimana ia menampilkan emosi yang luar biasa.
Saya sampai beberapa kali menahan nafas.
Picture
Caption: "Gong, Lastri sedo, Gong..." Ucapan Jaya kepada anjingnya yang menyentak
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Di sisi lain, Julie Estelle begitu cemerlang menghadapi senioritas Tio. Adegan-adegan perselisihan Laras dengan Jaka mampu ditampilkan oleh Jules dengan luwes.
Pesona Jules semakin bersinar kala adegan ia memainkan piano dan bernyanyi dengan cukup baik, salah satu momen paling emosional di film ini.
Picture
Caption: "Seluruh semangatku..
Jatuh dan jatuh kepadamu.." Julie Estelle cukup mulus menyanyikan Nyali Terakhir
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Selain ditopang penampilan istimewa dari kedua main cast tadi, Surat dari Praha juga memiliki jajaran supporting cast yang terasa pas mulai dari Widyawati, Rio Dewanto, bahkan Bagong, anjing milik Jaya.
Deretan pemeran eksil politik yang terdampar di Praha beserta cast-cast masyarakat lokal pun tampil pas.
Picture
Caption: We're stateless.
Tidak punya kewarganegaraan Momen nasionalis pun bisa tampil natural di sini
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Musik juga menjadi istimewa dari film ini. Glenn Fredly sebagai produser film ini berjasa besar atas menyatunya film dan musik di sini. Tidak hanya sebagai pelengkap, namun juga ruh dari Laras dan Jaya. Nyawa Terakhir dan Sabda Rindu milik Bung Glenn akan terasa berbeda setelah menonton film ini. Bahkan saat masih credit title, saya sudah sibuk mencari OST-nya. Memikat dan membekas.
Picture
Caption: Surat Dari Praha (2016) Secara keseluruhan, Surat dari Praha terasa sangat kuat, indah, dan anggun. Konflik dibalut dengan sinematografi cantik.
Meskipun berlatar di luar negeri, sang sutradara tidak serta merta membombardir layar dengan tampilan kota yang berlebihan, seperti yang dilakukan kebanyakan film Indonesia lainnya. Semua terasa pas.
Pencapaian terbaik Angga Sasongko. Besar harapan saya film ini meraih sesuatu di FFI mendatang.
Dan nama Angga Sasongko menjadi salah satu sutradara yang paling saya nantikan karyanya.
Picture
Caption: SURAT DARI PRAHA (2016)
Outstanding
4.5 / 5
#stellerid #moviereview