Picture
Caption: Setelah Hujan turun di langit Jogja Sore itu,
Picture
Caption: Sore itu, bukan senja seperti yang banyak puisi katakan.
Sore itu hanya keadaan hiruk pikuk kota Jogja di titik 0 km kota Yogyakarta.
Tak banyak yang spesial, wisatawan berdatangan, jalanan disesaki kendaraan. Seperti aktivitas sore yang sibuk biasanya.
Picture
Caption: Sore itu, suasana titik 0 km kota Jogja terasa sangat teduh. Aku bisa rasakan semilir angin sejuk berhembus di sela sela jilbab biruku. Ah, kota ini. Kenapa bisa se spesial ini di mataku?
Sore itu, rintikan hujan baru saja selesai membasahi tiap jejak kisah yang tertinggal di sudut-sudutnya.
Picture
Caption: Sore itu, sama saja dengan sore lainnya. Sore berlatarkan langit mendung dengan sedikit torehan jingga di ujungnya. Dan tambahan hembusan angin serta jalanan basah.
Di mataku, sore itu berbeda. Rintik hujan jatuh perlahan, kendaraan dan orang-orang seperti sedang freeze. Daun berguguran seiring dengan berhembusnya angin.
Di mataku, itu sangat indah. Slow-mo yang entah kenapa bisa terjadi untuk sekian detik ku nikmati...
Picture
Caption: Seketika itu, mataku reflek terpejam, menikmati sunyi ditengah keramaian dengan senyum simpul di ujung bibirku.
Ah, andai saja aku bisa nikmati momen ini tanpa memikirkan aku akan masuk angin, atau celana panjang ku akan basah. Ku nikmati saja, ku biarkan segalanya mengalir lepas dari diriku untuk sekian detik ini.
Picture
Caption: Sekian detik yang berharga. Aku tersadar satu hal, kadang memang kita cukup hadapi momen yang ada didepan mata saat ini dengan sungguh-sungguh, Dan sejenak meletakkan kekhawatiran tentang masa yang akan datang.
Picture
Caption: Yang membuatmu takut dan khawatir dengan masa depan adalah ketidaktahuanmu. Bahkan jika kau berharap momen saat ini bisa kau skip, lebih baik kau simpan saja harapan itu. Momen yang kau hadapi sekarang adalah penentu apakah kau pantas untuk momen selanjutnya? Pahit atau manis pun, syukuri saja. Yang menurutmu pahit belum tentu tidak baik untukmu, dan yang menurutmu manis juga belum tentu baik untukmu.
Picture
Caption: ketika detik itu hilang, dan sunyi kembali menjadi hiruk pikuk lagi, seketika aku disergap sepi.