Picture
Caption: Samini, Badut Kelinci Lansia
Kehadiran badut di tempat wisata selalu menambah kemeriahan suasana, sama halnya dengan Taman Mini Indonesia Indah (TMII). Badut-badut terlihat di setiap anjungan, mulai dari kelinci berwarna-warni sampai harimau. Kostum hewan digunakan sebagai media edukasi pengenalan hewan kepada anak, yang dinilai relevan dengan wisata Taman Mini Indonesia Indah. Tiga sampai lima badut ditempatkan di masing-masing anjungan TMII.
Samini (53) adalah salah satu dari sekian badut yang bekerja di TMII. Ia biasa datang menghibur pengunjung pada akhir pekan atau hari libur nasional menggunakan kostum kelinci berwarna ungu. Wanita lanjut usia ini memulai karir sebagai badut sejak 2004 silam, mengikuti jejak salah satu temannya. Kebutuhan ekonomi yang mendesak, membuat Samini rela melakoni pekerjaannya sebagai badut. Bekerja sambil membawa anak yang saat itu berumur empat tahun, Dewi, tak menjadi kendala baginya.
Meski bekerja di bawah naungan Taman Mini Indonesia Indah, Samini tak mendapat gaji dari pihak pengelola. Ia hanya diberi izin bebas masuk sebagai karyawan melalui kartu bebas satu tahunan. Empat belas tahun menggeluti dunia perbadutan, rupanya membuahkan hasil bagi keluarga Samini. Yati, putri nomor duanya diberi kesempatan bekerja di TMII sebagai pedagang di salah satu booth makanan cepat saji. Tak berhenti sampai di situ, putri bungsunya Dewi Agustin (18), mendapat kesempatan belajar di sanggar tari TMII anjungan Aceh saat kelas tiga sekolah dasar. “Setiap saya kerja dia (Dewi) ikut saya, pas SD dia ikut sanggar tari di Anjungan Aceh sampai SMP,” tutur Samini.
Berawal dari sanggar tari TMII, Dewi meraih prestasi menari di beberapa kejuaraan tingkat sekolah sampai daerah. Prestasi yang pernah diraih ialah juara pertama tari tunggal se-Jabodetabek, tampil sebagai penari di Istana Presiden, juara dua pada perlombaan tari yang digelar di Senayan, Jakarta Pusat dan penghargaan-penghargaan lainnya yang diberikan oleh TMII. Berkat kepiawaiannya menari, Dewi mulai menjadi pengajar tari sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama.