Picture
Caption: Pungguk Merindukan Bulan by: Rahajeng Gunadi
Picture
Caption: "Kau tau? Tidak setiap saat pungguk merindukan bulan."
Ujarmu.
Picture
Caption: Siapa yang tidak tahu peribahasa itu? Bagai pungguk merindukan bulan. Bukankah akan selamanya, setiap saat pungguk merindukan bulan?.
lalu pernyataanmu itu, kontras dengan peribahasa yang ada , dan aku bertanya tanya, apa yang sedang ada di benakmu itu?
Picture
Picture
Caption: "Karena, di sepanjang usia Pungguk, pasti akan ada waktunya dimana ia menyadari, semua yang dilakukannya sia sia saja. Bahwa hingga akhir usia tiba, tak akan bersatu cinta mereka....
"...aku percaya, tidak ada sesuatu di dunia ini yang benar benar konstan mencintai satu hal." Jelasmu.
Picture
Picture
Caption: Tapi aku bisa... dalam hati kubisikkan. Bukan konstan, justru bertambah besar, bertambah jauh
hanya padamu pula, aku selalu jatuh
Pungguk itu lambang kesetiaan. Aku percaya pungguk akan selalu merindukan bulan. Karena, bagiku, akulah pungguk dan kamu bulan, dan selama nya rindu ku akan diterjemahkan lewat kata kata pujangga tanpa pernah terkatakan
Picture
Caption: Pungguk itu bisu, tidak sanggup meneriakan rindu pada bulan. ia hilang, ditelan sunyi, terlampau kecil dan tak berarti, menikmati pesona bulan yang indah tanpa celah. Begitu kontras, seperti aku dan kamu, kan?
Picture
Caption: "Tetapi aku bukan pungguk..." Ujarku
Picture
Caption: + Jadi kamu bisa konstan mencintai seseorang? Siapa lelaki beruntung itu?" tanyamu.
Picture
Picture
Caption: Kamu....
Namun, biar dalam hati saja kuucapkan, kamu tidak boleh tau.
Aku tertawa kecil. Kuangkat sipu tinggi-tinggi menunggumu mendentingkannya dengan rona pipimu. Kita mabuk senja.
Aku menikmati ini, setia, memberi tanpa perlu benar-benar memiliki. Aku merelakannya, dan tanpa terpaksa, merindukan kamu.
Picture
Caption: Selamanya, bulan pun tidak akan tau telah dirindukan pungguk di dahan.