Picture
Caption: Ocky Hafidz #photoessay
Picture
Caption: KAMPUNG KUTA
Nama Kampung Kuta ini konon diberikan karena sesuai dengan lokasi Kampung tersebut yang berada di lembah yang curam sedalam kurang lebih 75 meter. Tempat ini dikelilingi oleh tebing-tebing atau perbukitan, istilah Sundanya adalah Kuta (pagar tembok). Mengenai asal-usul Kampung Kuta, beberapa dongeng buhun yang tersebar di kalangan masyarakat Sunda, sering disebut "Nagara Burung" atau daerah yang tidak jadi menjadi ibukota Kerajaan Galuh. Daerah ini dinamai Kuta Pandak.
Picture
Caption: Gerbang Masuk Kampung Kuta Yang Tradisional Ini Akan Kita Jumpai Saat Menempuh Perjalanan 30 Menit Dari Jalan Raya Cisaga-Rancah.
Caption: Masyarakat Ciamis dan sekitarnya menganggap Kuta Pandak adalah Kampung Kuta di Desa Karangpaninggal sekarang. Masyarakat Cisaga menyebutnya dengan nama Kuta Jero. Dongeng tersebut ternyata mempunyai kesamaan dengan cerita asal-usul Kampung Kuta. Mereka beranggapan bahwa dirinya meruakan keturunan Raja Galuh dan keberadaannya di Kampung Kuta sebagai penunggu atau penjaga kekayaan Raja Galuh.
Picture
Caption: Salah Satu Lokasi Tempat Penyimpanan Padi ( Lumbung) Di Sudut Kampung Kuta, Ciamis - Jawa Barat.
Picture
Caption: Pelapisan sosial yang didasarkan atas status dan peranan, telah menyebabkan di dalam masyarakat Kampung Kuta terdapat golongan yang memimpin yang golongan yang dipimpin. Golongan yang memimpin/pemimpin formal menduduki jabatan tertentu dalam lembaga pemerintahan desa seperti kepala desa, kepala dusun, ketua RW, dan ketua RT. Sedangkan pimpinan non-formal adalah pimpinan berdasarkan penghormatan dan penghargaan masyarakat terhadap seseorang karena alasan usia, pengalaman, pengetahuan, dan peran di lingkungannya. Pimpinan non-formal biasa dikenal dengan sebutan sesepuh dan kuncen.
Picture
Caption: Ketua Adat Kampung Kuta Sedang Menunjukan Bagaimana Cara Membuat Atap Dari Daun Enau Dan Selanjutnya Atap Tersebut Akan Dilapisi Lagi Menggunakan Ijuk.
Caption: Masyarakat Kampung ini, walaupun terikat dalam aturan-aturan adat, tetapi mereka mengenal dan menggemari berbagai kesenian yang digunakan sebagai sarana hiburan, baik kesenian tradisional maupun kesenian modern seperti calung, reog, sandiwara (drama Sunda), tagoni (terbang), kliningan, jaipongan, kasidah, ronggeng, sampai kesenian dangdut. Kesenian tersebut biasanya dipertunjukkan pada saat mengadakan selamatan/hajatan terutama hajatan perkawinan dan penerimaan tamu kampung. Pertunjukannya ini diminati oleh segenap masyarakat.
Picture
Caption: Balai Pertemuan & Piala Adipura. Balai pertemuan Kampung Kuta digunakan untuk membahas masalah budaya. Namun tidak hanya masalah budaya, balai ini juga seringkali dipakai untuk melihat pertunjukan seni.
Di samping Balai Pertemuan, kita juga bisa melihat Piala Adipura yang diraih Kampung Kuta sebagai Kampung dengan pelestarian hutan dan sumber air.
Foto/text : @ockyhafidz
Picture
Caption: • foto oleh: @ockyhafidz
• text: @ockyhafidz
• find my IG: @ockyhafidz #kampungkuta #traditional #heritage #indonesia #stelerid #photoessay #photography #photojournalism