Picture
Caption: Dari Transportasi menjadi Koleksi
Picture
Caption: Bajaj merupakan moda transportasi bersejarah di kota Jakarta. Transportasi ini menjadi ikon di kota Jakarta. Kendaraan roda tiga ini masuk ke Indonesia tepatnya kota Jakarta sekitar tahun 1970-an.
Seiring perkembangan zaman, bajaj oranye harus pensiun sekitar tahun 2016-an. Hal ini dimaksudkan untuk peremajaan Ibukota Jakarta.
Bajaj oranye yang pensiun dan memiliki surat lengkap dapat ditukarkan dengan bajaj biru. Tetapi bajaj yang tidak memiliki kelengkapan surat dibiarkan terbengkalai, usang dimakan waktu.
Didaerah Roxy, Jakarta Barat tepatnya di Gang Makmur masih terdapat bajaj-bajaj oranye yang bersejarah bagi Ibu Kota.
Karena keunikan bentuk dan nilai sejarah bajaj oranye ini banyak dicari oleh para kolektor. Ditangan kreatif Wahyudin (42), bajaj-bajaj tersebut diolah kembali hingga menghasilkan pundi-pundi rupiah.
Bermodalkan 3-7juta rupiah Wahyudin membeli rongsok bajaj oranye yang kemudian dimodifikasi kembali.
Menurutnya, bajaj yang sudah dimodifikasi dan memiliki kelengkapan surat dihargai hingga 10juta rupiah. Sedangkan, bajaj yang tidak memiliki surat bernilai sekitar 5-6juta rupiah. Dengan biaya modufikasi yang ia keluarkan berkisar 2-2.5juta rupiah.
Picture
Picture
Caption: Sejumlah bajaj oranye yang terbengkalai di kawasan Gang Makmur dan bajaj biru yang tengah beristirahat.
Picture
Picture
Caption: Seorang pejalan kaki melintasi barisan bajaj oranye di Gang Makmur.
Picture
Caption: Kemudi bajaj oranye yang tarbengkalai dan menjadi tempat singgah tanaman liar.
Picture
Picture
Caption: Bajaj oranye yang pensiun dan bajaj biru yang tengah beristirahat sejenak di Gang Makmur.
Picture
Picture
Caption: Proses modifikasi bajaj oranye yang terbengkalai untuk dijual kepada kolektor di daerah Anyer-Banten.
Picture
Picture
Caption: Wahyudin mengemudikan bajaj miliknya yang telah selesai diperbaiki di sekitar kawasan Gang Makmur.
Picture
Caption: Bajaj milik Wahyudin yang telah rampung diperbaiki dan siap untuk dipasarkan ke luar daerah.
Picture
Caption: Nurul Khotimah
11160510000235
Jurnalistik 5C
#uinphotostory2018