Picture
Caption: Saur Matua
10 - 14 November 2017 Bataknese’s Funeral
Caption: Opung doli (kakek) dikabarkan meninggal saat saya sedang di Semarang pada hari Jumat, 10 November 2017 jam 14.00. Tepatnya saya lagi di Sam Poo Kong bersama temen2 matakuliah konservasi. Ayah saya mengabarkan untuk segera mungkin mencari tiket pesawat pada malam hari setelah saya tiba di Jogja.
Picture
Caption: Here i am. Flight jam 11 malam, transit (menginap) di cgk untuk flight pagi jam 04.55 tujuan Medan
Picture
Caption: Setelah tiba di Bandara Kualanamu sekitar jam 7, dilanjutkan lagi menuju Pematang Siantar (rumah opung) dengan memakan waktu 3 jam. Jam 12 siang saya tiba dan langsung menjumpai tubuh kaku ini.
Video
Caption: Suasana malam pada saat itu. Dalam adat batak dipasang orgentunggal untuk menghibur keluarga yg berduka
Video
Caption: One of my favorite singer on that day
Picture
Caption: This my mom (red), big bro (blue) and my sister (black). I forgot the white one btw-_-
Picture
Caption: Next day, acaranya adalah kebaktian dan malamnya martonggo raja.
Btw ini mobil opung yg sudah ada sebelum saya lahir and there are too many childhood memories:’)
Picture
Caption: Acara kebaktian (ibadah)
Picture
Video
Caption: Malamnya saya ditugaskan untuk menjemput tante saya di Bandara Kualanamu. Ini jalan tol yg digunakan saat menuju bandara. Terimakasih Pak Jokowi atas pembangunannya!
Martonggo Raja sendiri adalah pembahasan tatacara adat puncak yg akan diadakan esok paginya dengan keluarga dari istri opung. Salah satunya membahas mau motong babi atau kerbau
Picture
Caption: Senin. Acara puncak dimana semua kerabat dan keluarga datang untuk merayakan kesuksesan opung selama hidupnya
Picture
Caption: Acara pertama yaitu mandokhata. Setiap keluarga inti memberikan pesan yang ingin disampaikan kepada opung kami.
Ini mama saya yg lagi mandokhata, she is the strong one!
Picture
Caption: Acara puncak ini memperingati kesuksesan opung. Saur Matua merupakan gelar yg diberikan kepada opung karena keempat anaknya sudah menikah dan secara ekonomi tidak membebani opung. Untuk saur matua pada zaman dahulu sampai memotong gajah untuk acara adatnya namun diganti menjadi kerbau. Makanya sekarang sering disebut “kerbau gajahnya toba” di sumatera utarao
Picture
Caption: Orang batak menyebut peti mati adalah rumah baru bagi orang yg meninggal.
Foto diatas pada saat sesi penutupan peti. Setelah ditutup tidak boleh dibuka lagi.
Picture
Caption: Selasa. Mengantarkan opung ke peristirahatan terakhir di Silalahi, desa yang cukup indah. Dimakamkan berbarengan dengan tempat makam opung dari opung, orangtua dari opung, serta saudara opung.
Picture
Caption: Ini adalah anak2 opung. Dari yang paling kanan merupakan anak pertama. Anak kedua adalah emakku sendiri
Picture
Caption: Ini tempat opung dimakamkan (yg paling kiri). Yg paling atas itu opungnya opung, dibawahnya orangtua opung, dan yg sejajar sama opung adalah saudara dan istri opung.
Pemakaman seperti ini biasanya ditemukan di perkarangan rumah.
Video
Caption: Penutupan pintu makam
Video
Caption: Setelah pemakaman berakhir berlangsung acara makan2 serta mengucapkan terimakasih kepada sanak keluarga yg sudah membantu di rumah bolon.