Picture
Caption: BOOK REVIEW
by: Larasestu Hadisumarinda
Caption: GENRE: THRILLER
Picture
Caption: MAIN CHARACTERS:
Mikael Blomkvist
Lisbeth Salander
Caption: She reminded herself that she was the one who knew everything. Knowledge is power.
Caption: Kisah diawali dengan kegagalan Mikael Blomkvist menginvestigasi Wennerstörm. Mengakibatkan dia harus dipenjara selama 3 bulan dan reputasi majalahnya: Millenium, hancur.
Ditengah kemelut itu, ia ditawari pekerjaan oleh Henrik Vanger, seorang korporat yang menjalankan perusahaan keluarga dan puluhan tahun terobsesi oleh hilangnya Harriet Vanger.
Caption: Di depan orang-orang yang tinggal di Hedestad (tanah milik Keluarga Vanger yang dihuni juga oleh anggota keluarganya), Blomkvist mengaku bekerja untuk menulis biografi Keluarga Vanger alih-alih mencari tahu siapa pembunuh Harriet. Tetapi, tentu anggota Keluarga Vanger yang lain tidak bisa dibohongi oleh tipuan macam ini. Mereka berspekulasi bahkan beberapa terang-terangan memusuhi dan mengusir Mikael dari tanah mereka.
Picture
Caption: Satu-satunya alasan Blomkvist bersedia bertahan di sana dan tetap bekerja untuk Henrik Vanger adalah informasi mengenai Wannerstörm yang akan diperolehnya setelah satu tahun kontrak kerjanya selesai.
Awalnya ia dan mereka semua tidak punya keyakinan Blomkvist mampu memecahkan misteri hilangnya Harriet. Tetapi ternyata Mikael bisa menguak teka-teki itu dengan bantuan Lisbeth Salander.
Picture
Caption: Selain untuk kepuasan pribadi, review ini terutama saya tulis untuk Nisa & Manda.
Nisa, karena mengajak saya ikut reading challenge dengan genre thriller dan Manda karena merekomendasikan buku bagus ini.
Caption: Never let anyone who has insulated you get away with it. Bide your time and strike back when you're in position of strength, even if you no longer need to strike back.
Caption: Spoiler alerted, okay?!
Caption: Mengutip ucapan Manda di Goodreads: buku ini akan mengingatkan kita pada petualangan Robert Langdon, tokoh fiktif ciptaan Dan Brown.
Nah, untuk yang kangen dengan kisah-kisah serupa, tidak ada salahnya mencicipi sedikit karya Stieg Larsson yang satu ini. Yah, tidak banyak karena hanya 400an lembar.
Lalu diakhir cerita tentukan sendiri, apakah kamu menyukainya atau tidak, tertarik membaca karya selanjutnya atau tidak.
Caption: Bagaimanapun pilihan selalu ada di tanganmu.
Caption: People always have secrets. It's just a matter of finding out what they are.
Caption: Karena buku ini saya baca dalam bentuk e-book dan terjemahan Inggris, 50 halaman pertama adalah yang terberat sampai karakter Lisbeth Salander muncul. Sebab dunia Blomkvist adalah dunia ekonomi dan jurnalisme, dan diawal-awal kita disuguhi depresi kedua hal tersebut, yang membolak-balik kehidupan Mikael Blomkvist.
Caption: Dunia Lisbeth Salander sendiri dunia yang berbeda dengan Mikael. Dunia yang penuh chaos. Yang sebenarnya banyak dihadapi anak-anak seusianya. Tidak bisa berbaur dengan masyarakat, dianggap anak bermasalah, duri dalam daging, dll.
Caption: Tetapi di sini kita akan melihat perbedaan yang signifikan antara Indonesia dan Swedia dalam memperlakukan warga negaranya. Di Swedia anak-anak seperti Lisbeth diberi perlindungan/guardian yang akan mengawasi perilaku dan perkembangannya bahkan sampai mengatur keuangannya. Karena mereka dianggap tidak mampu/tidak dipercaya oleh institusi pemerintah untuk mengatur kehidupan mereka sendiri. Padahal saat itu usia Lisbeth sudah mencapai 24an tahun.
Caption: Lisbeth sendiri sebenarnya perempuan yang cerdas, jenius malah, hanya saja karakternya sulit sehingga sejak kecil sering menjadi korban bully bahkan pernah dan masih menjadi korban pemerkosaan dan pelecehan seksual.
Caption: Kita akan ditampar dengan fakta bahwa pelaku perkosaan bisa siapa saja. Bahkan orang yang seharusnya melindungi kita, pun orang yang dekat dengan kita seperti ayah atau saudara laki-laki mampu melakukan perbuatan keji dan hina tersebut. Apalagi orang lain?
Tetapi, kita belajar dari banyak kasus jika pelaku perkosaan biasanya justru orang terdekat, orang-orang yang kita kenal.
Caption: Maka, jadilah Lisbeth Salander yang melawan dengan caranya.
Scene favorit saya saat dia balik mendominasi Bjurman setelah diperkosa, dan menatto tubuh pria itu dengan kata-kata: I AM A SADISTIC PIG, A PERVERT, A RAPIST.
Picture
Caption: Saya senang dengan orang-orang seperti Dragan Aramsky dan Holger Palmgrem karena memberi kesempatan kedua kepada orang-orang seperti Lisbeth.
Memanusiakan manusia, tidak mendikte, memberi kepercayaan.
Karena tanpa kita sadari hal-hal sederhana bisa mengubah kehidupan orang lain.
Caption: Sebagai contoh, karena Palmgrem Lisbeth lebih terkendali dan memikirkan konsekuensi setiap perbuatan yang dia lakukan. Dia jadi tidak gegabah dan impulsif.
Lalu karena Aramsky dia tidak perlu lagi "menyenangkan" orang lain hanya untuk mendapatkan segelas bir, karena dia punya pekerjaan dan bisa membayar sendiri minumannya.
Caption: Sekuat apapun tokoh Lisbeth yang bahkan tidak menangis dan mampu menjalani kehidupan sehari-harinya seperti biasa setelah diperkosa, bahkan memikirkan pembalasan dendam, bagi saya dia tetap seorang gadis berhati lembut dan fragile apalagi jika berhadap-hadapan dengan Mikael Blomkvist.
Caption: Saya senang dengan kejutan-kejutan buku ini dan fakta-fakta yang disuguhkan penulis tentang keadaan perempuan di Swedia dan statistiknya.
Belum lagi sepanjang buku menebak-nebak benarkah Harriet mati? Siapa pembunuhnya? Bagaimana cara dia dibunuh?
Dan ternyata kisah Harriet sendiri panjang dan cukup mencenangkan.
Caption: Bagaimana tidak mencenangkan kalau ternyata ayahnya adalah psikopat, seorang serial killer. Dia memperkosa lalu membunuh korbannya dengan sadis bahkan mengajari anak-anaknya untuk melakukan hal yang sama. Dan kelakuan itu menurun pada Martin Vanger, saudara laki-laki Harriet.
Parahnya lagi, Isabella Vanger, Sang Ibu, hanya diam meskipun tahu. Satu-satunya hal baik yang dia lakukan hanya mengirim Martin ke Uppsala setelah suaminya mati didorong dan ditenggelamkan Harriet ke sungai.
Caption: Harriet pikir dia akan bebas setelah kematian Gottfried Vanger, ayahnya, ternyata salah, ia masih dihantui Martin dan fakta kalau dirinya pembunuh.
Akhirnya dengan dibantu Anita Vanger, satu-satunya orang yang tahu jika Harriet merupakan korban perkosaan ayah dan saudara laki-lakinya, dia melarikan Harriet dari Hedestad di moment yang tepat. Yang menjadi misteri puluhan tahun dan akhirnya dipecahkan Blomkvist dengan bantuan Lisbeth.
Caption: Setidaknya tidak hanya satu twist yang saya nikmati di buku ini selain yang saya jabarkan tadi: fakta tentang Harriet, Martin, dan Gottfried Vanger. Karena saya pikir pelakunya adalah salah satu dari orang-orang yang menentang keberadaan Mikael di Hedestad.
Twist lain yang menyenangkan ternyata Henrik berbohong soal Wennerstörm. Lalu Lisbeth yang membawa keajaiban karena punya informasi yang dibutuhkan Mikael dan memberikannya pada pria itu, yang akhirnya digunakan Millenium untuk membalas Wennerstörm.
Picture
Caption: Fakta lain di luar buku dan sama mengejutkannya adalah jika ternyata tokoh Lisbeth di sini terinspirasi dari seorang perempuan bernama sama yang diperkosa tiga orang pria dihadapan Stieg. Perempuan itu meminta tolong dan Stieg tidak berbuat apa-apa. Hal itu menghantuinya sampai kematiannya. Membuat setiap kalimat baik deskribsi maupun dialog menjadi hidup di kepala saya saat mengetahui ironi ini.
Picture
Caption: Membuat saya tahu saya tidak akan lupa sari pati buku ini. Selain sebagai pengingat, untuk apa dia diciptakan.
Caption: I am not arguing. I just think that it's pathetic that creeps always have to have someone else to blame.
Caption: END @shedventure
Caption: All credit thanks to:
Cover Image: https://hotchocolateandbooks.files.wordpress.com/2012/07/girl-with-the-dragon-tattoo-via-portadaz-tumblr-com.jpg
Picture 1: http://pin.it/2GbjJJl (Mik4g.deviantart.com)
Picture 2: http://appnotes.weebly.com/uploads/1/7/1/7/17173694/2983761_orig.png