Picture
Caption: LASEM Terbit Rindu
pada Bekas Kota Candu
Caption: Pecinan kuno ini dibelah oleh Jalan Raya Pos, yang menghubungkan kota-kota pesisir utara Jawa. Lasem itu unik, berbeda dengan pecinan lain di Nusantara. Deretan rumah abad ke-19 berdinding tinggi dengan pintu gerbang ala Fujian, Tiongkok. Sementara arsitektur di dalamnya merupakan paduan Cina-Hindia. Keunikan lain, sebuah pesantren berada di jantung pecinan—kehidupan harmonis yang menjadi pesan dari nenek moyang.
Picture
Caption: Kediaman Gus Zaim, salah satu ikon pluralisme Lasem, merupakan rumah kuno gaya Cina-Hindia. Empat karakter Han yang terukir pada daun pintunya—bagian dari tradisi pecinan—merupakan harapan akan kesehatan, kedamaian, kesejahteraan,
dan panjang umur.
Picture
Caption: Suasana di Karangturi dan Pecinan Lasem di depan Rumah Tiongkok Kecil Heritage. Rumah ini menjadi tengara kota Lasem bersama klenteng dan rumah-rumah lain yang
menjadi pusaka.
Picture
Caption: Merry “Purnomo” salah satu ikon batik pecinan di Lasem. Rumah batiknya di Gedongmulyo.
•••••
Klenteng Gie Yong Bio, salah satu dari tiga buah klenteng yang menjaga denyut pecinan ini.
Picture
Caption: Lasem bak surga bagi pemuja aneka perabot asal abad silam. Perabotan itu menjadi penanda zaman, museum keluarga, sekaligus ikatan emosi bagi generasi berikutnya.
Picture
Caption: Oleh Agni Malagina
Foto oleh Feri Latief NATIONAL GEOGRAPHIC TRAVELER INDONESIA
Kunjungi kami di
Twitter, Facebook, & Instagram.
#stellerid #stellertravel #lasem #java #wonderfulindonesia #ngtravelerid